Jogja adalah kota wisata sejarah dan budaya. Yap! Mungkin hal tersebut adalah salah satu yang terlintas di pik iran Anda ketika mendengar Kota Jogja. Selain kota wisata dan budaya, Jogja juga dikenal sebagai kota pelajar, unik, wisata, romantis, selalu membuat rindu, surga makanan dan banyak lagi sebutan lainnya. Setiap orang yang ke Jogja memiliki cara masing – masing untuk menikmati kota ini. Pencinta seni dan budaya tidak akan pernah habis terpesona oleh Jogja. Tidak hanya kaya akan warisan budaya, Jogja juga dikenal sebagai gudangnya seniman handal. Sementara itu, pemburu kuliner akan dimanjakan lidahnya oleh berbagai makanan khas Jogja baik makanan utama maupun camilan. Para pencinta alam pun disajikan berbagai pemandangan yang menakjubkan di setiap destinasi wisata di Jogja.
Kota Jogja adalah kota kecil dengan luas wilayah sekitar 32,5 km2. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Kota Jogja, Anda akan melihat keunikan kota ini disetiap sudutnya mulai dari bangunan peninggalan yang masih bertahan diantara bangunan modern, sampai dengan dinamika khas penduduk Kota Jogja. Kami sangat menganjurkan Anda untuk melakukan City tour singkat ke beberapa tempat istimewa di Kota Jogja untuk menyaksikan sendiri keunikan budaya / peninggalan diantara modernisasi Kota Jogja.
Becak dan Andong
Wisata sejarah dan budaya di Jogja juga terlihat dari moda transportasi di Kota Jogja. Becak dan andong adalah moda transportasi tradisional yang yang mudah Anda temui di Kota Jogja. Kedua transportasi ini memberikan kesan lawas yang masih dipertahankan di era transportasi yang kian canggih. Jadi, jangan sampai melewatkan mencoba becak atau andong selagi Anda mengunjungi Kota Jogja.
Becak
Becak adalah kendaraan roda tiga dimana penumpang duduk di depan dan pendorong becak berada di belakang. ‘Naik Becak’ adalah salah satu cara unik dan sangat cocok digunakan untuk menikmati wisata sejarah dan budaya Kota Jogja. Laju becak yang pelan dengan bagian atas terbuka membuat penumpang becak leluasa melihat pemandangan dari depan maupun sebelah kanan – kiri.
Becak adalah kendaraan roda tiga dimana penumpang duduk di depan dan pendorong becak berada di belakang. ‘Naik Becak’ adalah salah satu cara unik dan sangat cocok digunakan untuk menikmati wisata sejarah dan budaya Kota Jogja. Laju becak yang pelan dengan bagian atas terbuka membuat penumpang becak leluasa melihat pemandangan dari depan maupun sebelah kanan – kiri.
Selain mengantar ke tempat tujuan, Anda juga dapat menggunakan becak hanya untuk berkeliling melihat – lihat sejarah dan budaya kota Jogja bahkan Anda dapat meminta pendorong becak mengantar ke beberapa tempat wisata sekitar Kota Jogja yang ingin Anda kunjungi sekaligus. Sebaiknya Anda menanyakan terlebih dahulu berapa tarif yang dikenakan sebelum menggunakan becak, kemudian bernegosiasi untuk mendapatkan harga yang disepakati. Akan lebih baik lagi jika Anda mengetahui tips dan trik memilih becak.
Andong
Andong adalah kendaraan roda dua atau empat yang menggunakan tenaga kuda sebagai penggeraknya. Tidak seperti becak yang bisa ditemui di tiap sudut Kota Jogja, Andong hanya ada di area tertentu seperti Jalan Malioboro dan Alun-Alun. Andong memang lebih diperuntukkan sebagai salah satu hiburan bagi wisatawan. Kusir, atau yang mengendarai Andong, menggunakan surjan (baju tradisional Jogja) lengkap dengan blankon. Anda dapat berkeliling sekitar jalan Malioboro dan Alun-Alun dengan Andong.
Andong memang lebih diperuntukkan sebagai salah satu hiburan bagi wisatawan. Kusir, atau yang mengendarai Andong, menggunakan surjan (baju tradisional Jogja) lengkap dengan blankon. Anda dapat berkeliling sekitar jalan Malioboro dan Alun-Alun dengan Andong.
Untuk memudahkan wisatawan, saat ini Andong dapat dipesan secara online meskipun hanya berlaku di kawasan Jalan Malioboro. Kapasitas nyaman Andong biasanya adalah 4 orang. Namun, masih cukup nyaman jika diisi oleh 6 orang. Tarif Andong berkisar antara Rp. 100 ribu – Rp. 200 ribu tergantung rute yang dilalui.
Wisata Sejarah dan Budaya Jogja
Selagi Anda berkunjung ke Jogja, pastikan Anda mengunjungi tempat tempat yang menceritakan sejarah Kota Jogja dan penduduknya. Sangat mudah untuk melakukan wisata sejarah dan budaya di Kota Jogja, Anda dapat melakukannya sendiri atau meminta bantuan penyedia jasa becak untuk mengantarkan Anda berkeliling.
Kraton
Wisata sejarah dan budaya Kota Jogja dapat Anda mulai dengan Kraton Ngayogyakarta. Komplek Kraton terletak di tengah Kota Jogja membentang dari arah utara ke selatan. Kraton merupakan Bahasa Jawa yang memiliki arti tempat tinggal raja. Sampai dengan artikel ini diterbitkan, Kraton merupakan tempat tinggal dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Meski demikian, sebagai salah satu peninggalan bersejarah, Kraton terbuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.00 WIB – 14.00 WIB, kecuali hari jumat hanya sampai pukul 12.00 WIB.
Untuk berwisata ke Kraton, terdapat dua pintu masuk utama yang tidak terhubung dan masing masing memberikan akses tempat yang berbeda. Pintu sebelah utara yang terletak di sebelah selatan Alun Alun Utara dan pintu kedua yang melalui tepas pariwisata / Regol Keben. Jika Anda pecinta seni, sangat disarankan Anda mengunjungi Kraton melalui kedua pintu ini.
Tiket masuk wisata sejarah yang satu sangat terjangkau berkisar antara Rp. 5000 – Rp. 7.500 untuk wisatawan domestik dan Rp. 12.500 untuk wisatawan asing. Untuk dapat bebas mengabadikan momen Anda, Anda akan ditawarkan akses untuk mengambil foto dengan tambahan biaya yang sangat murah. Pengelola juga menyediakan jasa tour guide khusus bagi Anda dengan biaya terpisah untuk menemani wisata Anda di Kraton. Sangat dianjurkan untuk mengambil jasa tour guide ini agar wisata Anda lebih berkesan. Tour guide akan menceritakan setiap sisi Kraton dengan detail dan menyenangkan.
Baik melalui pintu utara maupun pintu Regol Keben, Anda akan terpikat dengan arsitektur yang cantik, elegan, penuh seni dan sangat kental sentuhan jawa. Anda juga dapat melihat berbagai benda pusaka Kraton maupun koleksi benda – benda yang mempunyai ceritanya masing – masing. Penjelasan lengkap tentang Kraton dapat Anda baca di artikel ini.
Taman Sari
Terletak tidak jauh dari komplek Kraton, Anda dapat melanjutkan wisata sejarah dan budaya Kota Jogja Anda ke Taman Sari. Taman Sari juga dikenal dengan nama Water Kasteel karena bangunannya dikelilingi oleh kolam – kolam. Dahulunya, bangunan ini merupakan taman atau kebun dari istana. Setelah beberapa kali renovasi dan revitalisasi karena runtuh akibat gempa, saat ini Anda masih dapat menikmati kecantikan dan kemegahan taman raja pada masa lalu ini.
Kesan pertama yang Anda lihat dari bagian depan peninggalan ini lebih menyerupai benteng dengan tembok yang tinggi dan kokoh. Namun begitu memasuki bagian dalamnya, Anda akan terpikat oleh keindahan arsitektur peninggalan ini. Gambaran secara lengkap Tamansari dapat Anda baca disini.
Tamansari beroperasi setiap hari dari pukul 09.00 WIB – 15.00 WIB dengan harga tiket masuk berkisar Rp. 5.000 – Rp. 15.000. Tempat ini juga menyediakan jasa tour guide dengan biaya terpisah. Namun, tidak sedikit penduduk sekitar Tamansari juga menawarkan jasa yang sama.
Alun Alun
Kota jogja memiliki 2 (dua) Alun – Alun, yaitu Alun Alun Lor (utara) dan Alun Alun Kidul (selatan). Alun Alun adalah ruang publik gratis yang saat ini dimanfaatkan oleh semua orang baik untuk berdagang, bersantai, melakukan olahraga maupun memburu kuliner. Dahulunya Alun Alun merupakan bagian dari pusat pemerintahan Kraton dan digunakan untuk melakukan berbagai acara Kasultanan.
Kedua Alun Alun ini selalu ramai di akhir pekan mulai pagi, sore hingga malam hari. Alun Alun Utara berada di bagian muka Kraton sementara Alun Alun Selatan berada di bagian belakang Kraton. Masing – masing alun alun ini memberikan hiburan tersendiri bagi pengunjung, Alun Alun Utara cocok bagi Anda yang menyukai suasana lebih tenang sambil bersantai menikmati minuman di kedai atau angkringan sekitar alun – alun pada sore sampai malam hari. Sementara di Alun Alun Selatan, Anda bisa berkeliling menggunakan mobil hias yang berkelap kelip. Suasana alun alun dijabarkan lebih lengkap disini. Pastikan mengunjungi kedua alun alun ini untuk melengkapi wisata sejarah dan budaya Anda di Jogja.
Plengkung dan Pojok Beteng
JIka Anda menyusuri komplek Kraton Jogja dalam perjalanan wisata sejarah dan budaya Anda, Anda akan menemukan bangunan seperti pintu masuk dan beberapa sudut yang menyerupai tempat penjagaan benteng. Kedua bangunan tersebut adalah Plengkung dan Pojok Beteng.
Pada masa lalu, komplek Kraton Jogja dikelilingi oleh tembok tinggi yang kokoh seperti benteng. Plengkung merupakan gerbang masuk menuju Kraton. Terdapat 5 plengkung di jogja, namun yang masih memiliki bentuk asli hanya tinggal 2 plengkung, yaitu plengkung gading dan plengkung wijilan. Tiga plengkung lainnya telah mengalami perubahan bentuk dan lebih mirip seperti gapura.
Pojok beteng, atau sering disingkat jokteng oleh orang jogja, adalah sudut dari tembok yang mengelilingi Kraton. Bangunan ini terlihat gagah dan dahulu digunakan sebagai titik pertahanan dari serangan musuh. Dari 4 (empat) pojok beteng yang ada, saat ini hanya tinggal tersisa 3 (tiga) yang sudah dilakukan renovasi dan revitalisasi. Anda bisa mengetahui lebih banyak tentang plengkung dan pojok beteng disini.
Budiarjo Mahameru Dusun Tirto RT.007, Kelurahan Bangunjiwo Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul DI. Yogyakarta, Indonesia Kode Pos 55184 Email : budiarjogja@gmail.com ☎️ 08211-4040-233